Misalkan suatu contoh klasik yang sering terjadi, yaitu ketika di tempat umum anak kita menangis untuk meminta sesuatu, tangisannya menjadi lebih lantang disertai gerakan perlawanan.
Supaya keinginan sang anak bisa terwujud, dia akan terus berusaha mencari cara lain, namun acapkali hal tersebut membikin kita selaku orang tua merasa malu. Kejadian tersebut biasanya membuat kita menyerah karena kehabisan kesabaran akan tangisan anak kita. Pada akhirnya kita akan menyetujui permintaan anak. "Oke, kamu boleh ambil balonnya satu lagi. Satu saja ya."
Tanpa disadari, pernyataan tersebut merupakan hadiah untuk anak dari hasil dia berperilaku jelek. Hal tersebut akan dipelajari oleh anak dan akan diterapkan di lain kesempatan, dan kemungkinan selanjutnya akan dilakukan dengan cara yang lebih parah lagi.
Yang Seharusnya Dilakukan
Tetap konsistenlah jika terjadi hal seperti itu. Jangan takut dan malu disebut sebagai orang tua yang tega serta pelit. Orang tersebut belum paham sifat-sifat anak dan efeknya dikemudian hari. Selalulah ingat bahwa anak sedang kita didik. Anak tak akan mencoba lagi bila kita konsisten. Tetap pantang menyerah dan tetap konsisten. Bagaimanapun keadaannya, apapun perilaku buruknya, jangan beri hadiah akan perilaku tersebut.
No comments:
Post a Comment