Ketika kita melihat orang lain yang penampilannya hampir sama dengan kita di suatu acara, kita pasti merasa kurang nyaman. Apalagi jika ada orang yang membandingkan kita dengan orang yang berpenampilan sama.
Kita pasti punya pengalaman ketika kita di bandingkan dengan orang lain. Secara umum dan psikologis kita akan merasa tidak suka jika kita dibandingkan dengan orang lain secara fisik maupun sifat.
Namun pada kenyataannya, para orang tua sering melakukan hal tersebut kepada anaknya. Seperti membandingkan anak yang cekatan dengan anak yang lambat, anak yang rapi dengan yang tidak rapi, anak yang malas dengan yang rajin, atau anak yang bernilai tinggi dengan yang bernilai rendah. Ucapan yang sering dikemukakan, "Kalau saja kamu mau rajin belajar seperti kakak, pasti nilai kamu tidak jelek."
Efek yang muncul dari kebiasaan ini adalah anak akan benci terhadap orang tua. Akan timbul rasa dengki dan iri terhadap anak yang dibanding-bandingkan. Dan pada anak pembanding akan menjadi anak yang tinggi hati dan arogan.
Yang Seharusnya Dilakukan
Setiap manusia ditakdirkan dengan sifat dan karakter yang unik. Serta memiliki kelebihan dan kekurangan pada suatu bidang. Tidaklah perlu membandingkan mereka.
Ingat-ingatlah atau kalau perlu catatlah sifat atau perilaku anak yang mengalami perubahan. Dan jika kita ingin membandingkan, bandingkanlah sifat mereka sendiri pada dahulu kala dengan yang sekarang, atau juga bisa dengan membandingkan dengan sifat yang ingin mereka miliki. Contohnya dengan ungkapan "Hmm, perasaan dulu anak Ibu/Ayah suka merapikan mainannya, kok sekarang nggak yah?"
No comments:
Post a Comment