Di saat kondisi kita tidak punya kesabaran yang cukup, kita pasti akan menanggapinya dengan emosi. Dengan kata lain kita terpancing emosi anak, itulah tujuan lain dari anak kita yaitu membuat kita marah atau malah mengalah.
Anak kita akan merasa puas dan menang ketika dia merasa bisa mengatur emosi orang tua dengan ulahnya. Karena dia merasakan kepuasan, sang anak akan berulah seperti ini dan akan selalu diulangi pada lain kesempatan, kemungkinan dengan pancingan emosi yang lebih besar lagi.
Yang Seharusnya Dilakukan
Tidak ada cara yang lebih baik daripada diam. Diam tanpa kata, diam tanpa respon. Bila berulah, biarkan. Jika menangis, beritau pada sang anak bahwa keputusannya tidak bisa berubah walaupun dengan tangisan. Dan ketika tidak menangis lagi namun tetap berulah, beritau padanya bahwa jika dia ada kemauan untuk diam, maka kita akan mempertimbangkan kembali keputusan kita.
Berikutnya kita lakukan aksi diam setelah pernyataan untuk mempertimbangkan keputusan telah kita sampaikan. Lakukan kontak mata pada anak kita yang berulah, sampai dia tidak meneruskan ulahnya.
Sabarlah dalam melakukan kontak mata, maksimal sampai 30 menit. Pada proses tersebut usahakan jangan ada orang lain yang ikut campur atau membantu anak kita yang sedang berulah, dan tidak perlu malu terhadap orang yang memperhatikan kita.
Bila kita bisa membuat sang anak mengalah, walaupun itu cuma sekali saja, akibatnya dia tak akan berulah kembali.
No comments:
Post a Comment